Kemarin, indeks saham ditutup di wilayah positif. S&P 500 naik sebesar 0,79%, sementara Nasdaq 100 meningkat 1,38%. Dow Jones Industrial Average menguat sebesar 0,14%.

Pasar saham Asia mengikuti jejak Wall Street, karena perlambatan inflasi di AS memperkuat kebutuhan terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.

Euforia yang melanda bursa AS meluas ke kawasan Asia, di mana para investor memandang prospek kebijakan moneter yang lebih akomodatif dari The Fed dengan optimisme. Perusahaan teknologi menjadi pusat perhatian, karena saham mereka secara tradisional sensitif terhadap perubahan suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah berarti biaya modal yang lebih rendah bagi perusahaan-perusahaan ini, memungkinkan mereka untuk lebih aktif berinvestasi dalam pengembangan baru dan memperluas operasi mereka. Selain itu, penurunan suku bunga berdampak positif pada aktivitas ekonomi secara keseluruhan, sehingga meningkatkan permintaan terhadap produk dari perusahaan teknologi. Namun, tidak semua pasar Asia bereaksi secara seragam terhadap berita tersebut. Di beberapa negara, kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ketegangan geopolitik meredam antusiasme para investor.

Imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam beberapa tahun setelah Bank of Japan, seperti yang diantisipasi, meningkatkan biaya pinjaman. Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,7%, dengan kontribusi signifikan dari raksasa teknologi seperti SoftBank Group Corp. dan Tencent Holdings Ltd. Sentimen positif didorong oleh prediksi optimistis dari Micron Technology Inc., yang meredakan kekhawatiran terkait pengeluaran kecerdasan buatan dan valuasi perusahaan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, data inflasi AS telah memperkuat selera risiko, meskipun ada peringatan terkait angka-angka ini yang berkaitan dengan shutdown pemerintah belum lama ini. Mengingat bahwa inflasi telah menurun secara signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, jelas bahwa mungkin ada ruang untuk terus menurunkan suku bunga guna mendukung pasar tenaga kerja. Jika retorika dovish tetap mendominasi, kita kemungkinan akan menyaksikan gelombang pertumbuhan baru di pasar saham.

Di pasar komoditas, harga minyak turun untuk kedua kalinya minggu ini, meskipun ada ketegangan seputar blokade AS terhadap kapal tanker yang dikenai sanksi menuju Venezuela. Logam mulia terus diminati, dengan platinum mendekati $1,930 per ons, menandai hari ketujuh berturut-turut pertumbuhannya dan mendekati level tertinggi sejak 2008.

Terkait prospek teknikal untuk S&P 500, tugas utama bagi pembeli hari ini adalah melampaui level resistance terdekat di $6,.784. Tercapainya level ini dapat menandakan pertumbuhan lebih lanjut dan membuka peluang untuk lonjakan ke level baru di $6.801. Tugas yang sama pentingnya bagi pihak bull adalah untuk menguasai di atas $6.819, yang akan memperkuat posisi mereka. Jika terbentuk pergerakan turun di tengah menurunnya selera risiko, pembeli harus menegaskan diri mereka di sekitar $6.769. Penurunan di bawah level ini dapat dengan cepat mendorong instrumen trading ini kembali ke $6.756 dan membuka jalan turun menuju $6.743.